Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Mentan programkan hilirisasi kelapa, ngak ada lagi ekspor gelondongan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 03:37:49【Sehat】163 orang sudah membaca
PerkenalanMenteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan data terbaru mengenai swasembada pangan,

kita hilirisasi nanti dari kelapa menjadi coconut milk, VCO, harganya bisa naik 100 kali lipat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memprogramkan hilirisasi beberapa komoditas hortikultura termasuk kelapa dalam sehingga ke depan ngak ada lagi ekspor kelapa dalam bentuk utuh atau gelondongan.
Dalam jumpa pers di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan RI Jakarta, Kamis, Amran menyebutkan komoditas lain yang juga menjadi sasaran hilirisasi pemerintah, yaitu kakao, mete, gambir, pala dan lada.
"Rencana kita hilirisasi kelapa ini ngak dijual gelondongan keluar negeri yang totalnya mencapai 2,8 juta ton. Kemudian, kita hilirisasi nanti dari kelapa menjadi coconut milk, VCO, harganya bisa naik 100 kali lipat. Kita hitung-hitung, rata-rata saja itu bisa menghasilkan Rp2.400 triliun. Kangakanlah separuh saja, kali 50, itu bisa menghasilkan Rp1.200 triliun devisa. Itu baru kelapa," kata Amran.
Kelapa dalam merupakan jenis pohon kelapa yang tinggi (tall coconut) dengan tinggi batang pohonnya mencapai 15 meter—30 meter, dan memiliki pangkal batang membesar yang disebut bole. Kelapa dalam umumnya digunakan untuk produksi kopra, minyak kelapa dan berbagai produk turunan lainnya.
Coconut milk yang disebut oleh Amran merupakan produk minuman alternatif susu (non-dairy product), dan VCO merupakan minyak kelapa murni yang dapat digunakan untuk pengobatan, campuran bahan makanan dan kosmetik.
Produksi kelapa dalam di Indonesia pada tahun ini, Amran menyebutkan mencapai 33 juta ton, naik dari produksi tahun lalu sebesar 29 juta ton.
Indonesia rata-rata mengekspor 2,8 juta ton kelapa per tahun dengan nilai mencapai Rp24 triliun.
Adanya program hilirisasi sejumlah komoditas hortikultura itu, Amran menjelaskan, bertujuan ingin menambah nilai tambah komoditas (added value), membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, dan mengurangi pengangguran.
"Added value-nya harus ada di Indonesia," ujar Amran.
Untuk langkah awal, Amran menyebut Kementerian Pertanian membagikan bibit-bibit gratis kakao, kopi, kelapa dalam, mete, pala, gratis untuk petani.
"Itu kurang lebih 800.000 hektare seluruh Indonesia, dan itu gratis. Ini akan membuka lapangan kerja, 1,6 juta orang dalam waktu paling lambat 2 tahun," kata Amran.
Amran menggelar jumpa pers di Kantor Presiden pada Kamis sore setelah mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto.
Dalam rapat itu, yang juga diikuti oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Amran melaporkan perkembangan swasembada beras, dan rencana hilirisasi sejumlah komoditas hortikultura.
Baca juga: Mentan Amran: Swasembada beras tercapai Desember 2025—Januari 2026
Baca juga: Mentan targetkan bongkar ratoon di Jawa capai 80.053 hektare
Baca juga: Kementan-BSSN perkuat kolaborasi keamanan siber pertanian Indonesia
Suka(2193)
Sebelumnya: Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG
Selanjutnya: Pemkot Makassar
Artikel Terkait
- Kolaborasi lintas sektor kunci keberhasilan MBG
- Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam
- Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam
- Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus
- PBB siapkan rencana bantuan besar untuk Gaza usai gencatan senjata
- Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba
- Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih
- BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja
- Palestina desak penempatan pasukan internasional lindungi Gaza
- Hari Pangan Sedunia: Ini tema dan acara Forum Pangan Dunia tahun 2025
Resep Populer
Rekomendasi

Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng

Pemprov Lampung efektifkan program nasional sejahterakan masyarakat

CreAsia Studio dan TrueVisions NOW Perluas Waralaba 'My Chef in Crime' ke Thailand

Hidung Sering Berair (Meler)? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Menyambut penerbang dari bumi utara

Pengelola SPPG sampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan masal

Dinkes DKI lakukan monev pantau kasus COVID dan ISPA

Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba